RSS

Arsip Bulanan: Juni 2009

Bimtek dan Sosialisasi Pemilu Presiden Serentak di Medan-Manado


Bimtek_Manado.Ok

Manado, mediacenter.kpu.go.id – Staf KPU di daerah nantinya akan dilengkapi buku panduan teknis untuk pelaksanaan Pemilu Presiden. Apabila menjelang hari-H Pemilu Presiden buku panduan tersebut belum diterima, maka soft copy buku panduan akan dikirim lewat email atau bisa di-download melalui website Media Center KPU Pusat.

Anggota KPU, Endang Sulastri, menyatakan ini dalam pengarahannya kepada para peserta kegiatan ‘Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009’ yang dilaksanakan di Aston Manado City Hotel, Manado, pada 8-10 Juni 2009. Kegiatan di Manado ini merupakan bagian dari mata rantai kegiatan Bimtek KPU di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Elections-MDP, United Nations Development Programme (UNDP). Kegiatan ini diikuti anggota divisi teknis dan sosialisasi dari 86 kabupaten/kota dari delapan provinsi, yakni dari Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara.
Endang juga meminta agar para pengurus KPUD segera, “Menyusun rencana sosialisasi Pilpres dengan mengacu rencana kerja dari KPU.” Dia mendorong agar segenap KPUD melakukan audiensi dan melakukan sosialisasi pada kantor-kantor Dinas, BUMD dan kantor-kantor Pemda lainnya dalam penyebaran informasi dan sosialisasi Pilpres. “Termasuk mengundang organisasi keagaman, kepemudaan, dan organisasi massa,” katanya.

Sementara, anggota KPU lainnya, Andi Nurpati, menjelaskan panjang lebar tentang proses pencetakan dan distribusi surat suara. “Masing-masing kabupaten/kota harus membuat jadwal untuk distribusi surat suara dengan melibatkan PPK dan PPS,” kata Andi.

Dalam kegiatan serupa di kota Medan, Sumatra Utara, anggota KPU Sjamsulbahri menyatakan harapannya agar segenap pengurus KPUD bekerja keras dan sungguh-sungguh untuk menyukseskan Pemilu Presiden. “Ini penting agar integritas KPU tidak dicurigai lagi,” katanya.
Sama dengan di Manado, kegiatan Bimtek dan Sosialisasi Pilpres di Medan juga berlangsung pada 8-10 Juni 2009. Kegiatan di Medan yang berlangsung di Hotel Tiara diikuti 83 kabupaten/kota dari lima provinsi yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, dan Kepulauan Riau.

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 21, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:


 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 21, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Pemilih Cerdas


Pemilih Cerdas

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 19, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Tahukah Anda ?


Kontak: Data Collection and Management
Alamat: Jl. Imam Bonjol No. 29, Jakarta Pusat, Telp: 021-3145955, Faks: 021- 3145855,
http://mediacenter.kpu.go.id
Format dan Run Down Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden*
1. Segmen pertama: Pemaparan visi misi masing-masing capres/cawapres dengan waktu tujuh sampai 10 menit. Dimulai dari capres/cawapres nomor urut 1, nomor urut 2, dan nomor urut 3.
2. Segmen kedua: Formatnya, moderator mengajukan satu pertanyaan yang dijawab berturut-turut secara bergantian oleh capres/cawapres.
3. Pertanyaan dari moderator dijawab oleh masing-masing capres/cawapres secara berurutan:
a. Pertanyaan pertama dijawab secara berturut-turut dimulai dari capres/cawapres nomor urut 2, nomor urut 3, dan nomor urut 1. Setiap jawaban maksimal dua menit.
b. Pertanyaan kedua dijawab secara berturut-turut dimulai dari capres/cawapres nomor urut 3, nomor urut 1, dan nomor urut 2. Setiap jawaban maksimal dua menit.
c. Pertanyaan ketiga dijawab secara berturut-turut dimulai dari capres/cawapres
nomor urut 1, nomor urut 2, dan nomor urut 3. Setiap jawaban maksimal dua menit.
4. Segmen ketiga: Formatnya, moderator mengajukan pertanyaan ke salah satu capres/cawapres, lalu capres/cawapres tersebut menjawab dua menit. Moderator memberikan kesempatan kepada kedua capres/cawapres lainnya untuk menanggapi jawaban dari capres/cawapres yang bersangkutan, maksimal dua menit. Terakhir capres/cawapres pertama memiliki hak memberi tanggapan balik selama satu menit.
a. Pertanyaan pertama diajukan kepada capres/cawapres nomor urut 3. Capres/cawapres nomor urut 3 menjawab selama dua menit. Selanjutnya, moderator mempersilakan kepada capres/cawapres nomor urut 1 untuk menanggapi selama dua menit. Setelah itu capres/cawapres nomor urut 2 menanggapi selama dua menit. Giliran terakhir, capres/cawapres nomor 3 menanggapi balik selama satu menit.
b. Pertanyaan kedua diajukan kepada capres/cawapres nomor urut 1. Capres/cawapres nomor urut 2 menanggapi selama dua menit, dilanjutnya capres/cawapres nomor urut 3 selama dua menit. Giliran terakhir, capres/cawapres nomor urut 1 menanggapi selama satu menit.
c. Pertanyaan ketiga diajukan kepada capres/cawapres nomor urut 2. Capres/cawapres nomor urut 3 menanggapi selama dua menit. Capres/cawapres nomor urut 1 menanggapi selama dua menit. Terakhir, capres/cawapres nomor urut 2 dapat menanggapi selama satu menit.
5. Segmen Keempat: Formatnya, tiap capres/cawpres menyampaikan pernyataan penutup maksimal 1,5 menit dimulai berturut-turut dari capres nomor urut 1, 2 dan 3. Acara ditutup moderator dan diserahkan kembali ke host.
*Debat dilaksanakan sebanyak lima kali. Tiga kali debat antarcapres dan dua kali debat antarcawapres.
Update: 18/06

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 19, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Surat Suara Pilpres akan Selesai Tepat Waktu


Dipublikasikan: 12 Juni, 2009 jam 11:56
persiapan_suara_presiden

Jakarta, Mediacenter.kpu.go.id–Untuk mengetahui dan melihat proses pencetakan surat suara Pilpres 2009, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Aziz dan Andi Nurpati meninjau pabrik PT Ganeca Exact (Cibitung) dan PT Dian Rakyat (Jakarta).
Dalam jumpa pers di kedua pabrik tersebut, Aziz optimis bahwa tenggat waktu 15 hari dalam kontrak antara KPU dengan perusahan percetakan untuk proses pencetakan sekaligus distribusi surat suara dapat terealisasi.
“Kami mohon bantuan agar distribusi untuk daerah yang sulit terjangkau lebih didahulukan. Tanggal 23 Juni seluruh pekerjaan ini sudah selesai, sehingga ada tenggat waktu untuk mensortir dan mengganti jika ada kerusakan,” tambah Aziz.
Bukan hanya distribusi surat suara, tetapi juga formulir-formulir yang disediakan olej KPU provinsi. Pengirimannya harus sejalan dan sinkron dengan logistik yang dikirimkan oleh pusat. Dengan cara seperti itu KPU Provinsi bisa mendistribusikan dengan lebih terkontrol lagi.
Untuk kelancaran, Aziz juga menambahkan monitoring dan pelaporan melalui jaringan-jaringan internet atau komunikasi lainnya pun harus terus dilakukan. Sistem pelaporan monitoring inipun telah disosialisasikan kepada KPU di daerah.
Senada dengan Aziz, Andi Nurpati mengatakan melihat proses dan kapasitas yang dimiliki oleh percetakan-percetakan, KPU yakin tenggat waktu akan dapat dipenuhi oleh semua perusahaan percetakan.
Direktur Utama PT Ganeca Exact Ketut Suardhana Linggih mengatakan sampai tanggal 10 Juni 2009 (malam) jumlah surat suara yang sudah tercetak adalah sebanyak 13.225.284 dari 40 juta surat suara yang ditargetkan. “Surat suara untuk Kalimantan sudah selesai dan sebagian sudah dikirim, saat ini surat suara untuk daerah Jawa Barat sedang dalam pencetakan,” kata Ketut.
Sedangkan Lukmanul Hakim Adam Direktur Marketing PT Dian Rakyat mengatakan, perusahaannya optimis bisa memenuhi target yang ditentukan KPU dengan kapasitas mesin yang mampu mencetak 3,6 juta surat suara per hari. “Besok pagi sudah mulai dilakukan pengiriman ke Bangka Belitung dan dijadwalkan pengiriman akan selesai sebelum tanggal 22 Juni atau 21 Juni,” tambah Lukman.
Sumber: Media Center KPU

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 18, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Kebangkitan Islam Indonesia Harus Dimulai Lahirnya Ilmuan Muslim


Ariif Nur Kholis
Selasa, 01 Juli 2008

agus_pur

Yogyakarta- Pakar Fisika Teori, Agus Purwanto, DSc menyatakan bahwa impian kebangkitan masyarakat Islam di Indonesia yang dahulu di dengungkan akan terjadi pada abad ke limabelas Hijriyah, yang tertinggal dalam era modern ini, harus dimulai dengan lahirnya ilmuan muslim dalam ilmu-ilmu alam. Menurut dosen ITS yang dikala mahasiswa menjadi Ketua IMM ITB tersebut, sayangnya ulama muslim tidak banyak yang membahas ayat-ayat kauniyah Al Qur’an yang dalam buku Ayat-Ayat Semesta ada sebanyak 1.108 ayat.
Menurut Agus, Kamis (27/06/2008) di Yogyakarta dalam acara Kajian Buku Ayat-Ayat Semesta yang ditulis doktor alumni Universitas Hirosima Jepang ini, sayangnya para ulama kita banyak menghabiskan waktu, tenaga dan dana untuk menuliskan kitab-kitab fiqh dan jarang sekali yang membahas tentang alam semesta. “Menurut Syaikh Thanthawi ulama kita itu sangat fiqh, sangat esoteris, mengabaikan serta meremehkan akal” ungkapnya sambil merujuk nama guru besar Universitas Kairo, Syaikh Jauhari Thanthawi, penulis tafsir Al Jawahir. “Cerita kehebatan ilmuan muslim seperti Ibnu Rusd, Ibnu Sinna hanya menjadi dongeng sebelum tidur saja dan cenderung menjadi doktrin saja, tidak dibahas dimana dan bagaimana hebatnya” lanjutnya kemudian.
Lebih lanjut di Agus menyatakan bahwa sekarang bisa dipetakan dimana masalah ketertinggalan dunia Islam akan penguasaan ilmu pengetahuan bukan sekedar masalah dana, namun karena masalah teologis. . “ Jadi tidak sekedar kekurangan dana, namun isi kepala orang Islam harus dibongkar” terangnya dalam dialek Jawa Timuran yang khas. Konsep masuk surga ummat Islam hingga saat ini masih terbatas hanya masalah menolong orang miskin dan janda, sehingga banyak orang berbondong-bondong semua mengurus hal itu. Menurut Agus, melihat kenyataannyabahwa bangsa yang eksis adalah bangsa yang bersaing kuat, karena kuatnya penguasaan basic sains. Khusus untuk Indonesia, menurut Agus dalam hal pembentukan peradaban, bangsa Indonesia layak disebut bangsa biadab bila dilihat dari jumlah doktor fisika murni yang hanya berjumlah lima belas orang dari seluruh jumlah rakyat Indonesia.
Dalam buku Ayat Ayat Semesta, menurut Agus ada klasifikasi subjek dari A-Z yang membagi ayat-ayat kauniyah yang telah dipilahnya dari Al Qur’an, sehingga bisa menjadi bahan kajian ayat-ayat kauniyah dari Al qur’an. Menariknya, setelah diadakan penelitian jumlah aya ayatnya ternyata berbeda dengan penelitian syaikh Jauhari Thantawi yang hanya 750 ayat-ayat kauniyah. Buku yang ditulisnya ini menurutnya akan membantu penelitian ayat-ayat Al Qur’an yang membahas tentang alam semesta , yang selama ini terselip diantara 6236 seluruh ayat Al Qur’an. Al Qur’an menurutnya banyak membahas tentang alam semesta yang menurutnya bisa menjadi hipotesa yang menantang untuk dibuktikan oleh para ilmuan. (arif)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 17, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Tanwir Aisyiyah 2009, Ketahanan Keluarga Pilar Kemajuan Bangsa


Arif Nur Kholis
Selasa, 09 Juni 2009

Yogyakarta – Aisyiyah sebagai sayap gerakan perempuan Muhammadiyah gerakannya sudah ada sejak Muhammadiyah berdiri, hamper seratus tahun yang lalu walaupun baru resmi berdiri tahun 1917. Walaupun dimasa pergerakan nasional itu banyak organisasi sejenis yang berkembang, hanya Aisyiyahlah yang gerakannya masih terus berjalan hingga sekarang. Menurut Ketua Umum PP Aisyiyah, Prof. Siti Chamamah Soeratno dalam Press Conference menjelang Tanwir Aisyiyah 2009, Selasa (9/06/2009) di kantor PP Muhammadiyah, Jl Cik Di Tiro Yogyakarta, dari pengalaman sejar itulah Aisyiyah merasa prihatin dengan perkembangan bangsa . “Masalah yang serius sekarang adalah terjadinya kerentanan ketahanan keluarga, karena itu tema Tanwir kali ini memilih: Ketahanan Keluarga Pilar Kemajuan Bangsa”.
Menurut Chamamah, kondisi keluarga yang rentan itu terkait dengan kondisi kemiskinan, kuatnya budaya konsumerisme dan hedonisme, hadirnya media massa yang serba bebas, dan pendidikan yang belum sepenuhnya membangun akhlak warga bangsa. “Sehingga bagi Asiyiyah kehidupan bangsa saat ini memerlukan perubahan-perubahan dan topangan yang kokoh untuk memacu kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan” terangnya. “Karena itu perlu upaya untuk memperkokoh daya tahan keluarga” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Steering Commite Tanwir Aisyiyah 2009, Dra. Siti Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si. menerangkan bahwa pilihan tema ini mungkin bisa dianggap tidak kontekstual karena saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi Pemilihan Presiden. Namun Noordjanah menerangkan bahwa menurut Aisyiyah perhatian kepada bangsa juga bisa melalui perhatian pada ketahanan keluarga, karena ini sangat penting . “ Keadaan keluarga sangat berkaitan erat dengan carut marutnya kehidupan bangsa saat ini” tegasnya.
Tanwir Aisyiyah 2009 ini dijadwalkan akan berlangsung di Asri Medical Center (AMC) di Jalan HOS Cokroaminoto (Kampus UMY lama) dan juga Kampus Terpadu UM Yogyakarta. Direncanakan akan hadir Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari. Di akhir acara direncanakan akan dihadiri Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (arif)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 17, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Khitah Muhammadiyah


HAKIKAT MUHAMMADIYAH

Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya ialah masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.
MUHAMMADIYAH DAN MASYARAKAT
Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam amar-ma’ruf nahi mungkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan Dakwah Jamaah.
Di samping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal-usaha seperti tersebut pada Anggaran Dasar Pasal 4, dan senantiasa berikhtiar untuk meningkatkan mutunya
Penyelenggaraan amal-usaha, tersebut merupakan sebagian ikhtiar Muhammadiyah untuk mencapai Keyakinan dan Cita-Cita Hidup yang bersumberkan ajaran Islam dan bagi usaha untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
MUHAMMADIYAH DAN POLITIK
Dalam bidang politik Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya: dengan dakwah amar ma ma’ruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil, secara operasionil dan secara kongkrit riil, bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materiil dan spirituil yang diridlai Allah SWT. Dalam melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada kepribadiannya
Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakannya dalam masyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan landasan dan peraturan yang berlaku dalam Muhammadiyah.
Dalam hubungan ini Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan bahwa:
Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu Partai Politik atau Organisasi apapun
Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.

MUHAMMADIYAH DAN UKHUWAH ISLAMIYAH
Sesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan Agama Islam serta membela kepentingannya.
Dalam melakukan kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak bermaksud menggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan organisasi atau institusi lainnya.
DASAR PROGRAM MUHAMMADIYAH
Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut di atas dan dengan memperhatikan kemampuan dan potensi Muhammadiyah dan bagiannya, perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai berikut:
Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta’at beribaclah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidup masyarakat
Menepatkan kedudukan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan dakwah amar-ma’ruf nahi-mungkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-40 di Surabaya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 9, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Said : Kekuatan Politik Muhammadiyah Tidak Bisa Dipandang Remeh


Arif Nur Kholis
Selasa, 12 Agustus 2008

said_politik

Drs. Said Tuhulele

Magelang – Muhammadiyah pernah menjadi anggota istimewa Masyumi, partai politik yang pernah menjadi pemenang Pemilu bersama PNI di pemilu tahun 1955 yang sama-sama meraih 57 kursi di parlemen. Merurut Said Tuhulele dalam Kajian Tematik di UM Magelang, Sabtu (09/08/2008), praktis pada pemilu tahun 1955 tersebut hasil pemilu merupakan representasi politik Muhammadiyah, karena Masyumi sudah ditinggalkan NU dan PSII yang membentuk partai baru. “Mudah dipahami mengapa Masyumi didukung oleh sebagian besar warga Muhammadiyah, karena bukan saja banyak tokoh Muhammadiyah terlibat sebagai pemimpin Masyumi di semua lini, tetapi Muhammadiyah secara organisatoris pun masuk ’bulat-bulat’ sebagai anggota istimewa Masyumi” terang Said.
Menurut Said, gambaran politik Muhammadiyah yang kedua adalah ketika Pemilihan Presiden tahun 2004. Saat itu, Muhammadiyah menggerakkan jaringan organisasi Muhammadiyah untuk mendukung pasangan capres Amin Rais-Siswono yang meraih 16.042.105 suara. “Jangan dilupakan bahwa dalam Pemilu Presiden Putaran Pertama 2004, kendatipun agak terlambat, Muhammadiyah menggerakkan juga roda organisasinya untuk mendukung Prof. Dr. M. Amien Rais “ terang mantan aktifis mahasiswa diera ’70 an yang kini menjadi ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah tersebut. Ini jelas suara Muhammadiyah, Karena PAN yang mengusung pasangan ini di Pemilu Legislatif hanya memperoleh 7.255.331 suara.
Lebih lanjut Said menyatakan bahwa seharusnyalah kekuatan politik Muhammadiyah tidak boleh dipandang remeh, dimana kekuatan itu pernah membawa Masyumi muncul sebagai salah satu pemenang Pemilu bersama PNI menyumbang 16 juta lebih suara kepada Prof. Dr. M. Amien Rais. Tetapi kekuatan itu saat ini sulit untuk disatukan dalam hanya satu partai politik sebagaimana Masyumi di tahun 50-an. “Karena itu, pilihan terbaik adalah menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik yang ada” terangnya. “Bahwa beberapa partai politik didirikan oleh para kader Muhammadiyah, boleh saja, tetapi itu tidak berarti hanya dalam partai politik itu warga Muhammadiyah menitipkan hak politiknya” lanjutnya.
Diakhir paparannya Said berpesan bahwa persoalan citra “bersih”, “intelek”,“jujur”, “didasari idealisme, bukan “sakit hati”, sebagaimana Masyumi tempo hari, akan menentukan di mana aspirasi politik warga Muhammadiyah itu berlabuh (arif).

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 9, 2009 inci Uncategorized

 

Tag:

Gerak Muhammadiyah Lebih Besar dari Sekedar Politik


Machhendra Setyo Atmaja
Sabtu, 28 Juni 2008

Jakarta- Gerakan Muhammadiyah dianggap lebih dari sekedar politik, dan lebih besar dari pada politik itu sendiri.
Demikian diungkapkan Ibrahim Ahmetagic Direktur Kerjasama Luar Negeri Islamic Community saat menjawab pertanyaan redaksi Muhammadiyah mengenai gerak langkah Muhammadiyah dalam politik, di gedung dakwah Muhammadiyah, Jln Menteng Raya no.62 Jakarta Pusat, Sabtu (28/06/2008). Menurut warga Negara Bosnia ini, Muhammadiyah telah melakukan perannya dalam membangun masyarakat untuk membentuk civil society, yaitu dengan focus Muhammadiyah yang terjun pada bidang pendidikan dan kesehatan. “Politik dalam agama yang pertama adalah menjaga agama, dan yang kedua adalah membangun masyarakat, dan hal inilah yang membuat Muhammadiyah lebih dari sekedar melakukan politik-politik biasa,” jelasnya. Mantan penerjemah resmi Negara-negara Arab ini juga mengungkapkan kekagumannya pada Muhammadiyah yang telah menjaga agama, dengan memasukkan kurikulum agama dalam sekolah-sekolah, serta membangun masyarakat dengan memberikan akses pendidikan dan kesehatan pada masyarakat.
Lebih lanjut menurut Ahmetagic, dirinya siap untuk menghubungkan Muhammadiyah dengan negara-negara Arab dan negara-negara Islam dalam menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan kesehatan. Saat berkunjung ke Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih di kawasan Cempaka Putih, Ahmetagic menginginkan adanya kerjasama dalam bidang kesehatan, melalui pengiriman dokter ahli dan perawat untuk memajukan kualitas rumah sakit. (mac)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 9, 2009 inci Uncategorized

 

Tag: